Followlah blog ini sekiranya berbaloi untuk difollow. Sebarang ulasan adalah amat amat amat amat diharapkan.

Solat

09041432H
I want to tell you something!

Very powerful story: it's worth to spend 5 minutes.

Hanya tinggal 15 minit masa tersisa sebelum solat Isya {solat malam}.
There were only 15 minutes left before Solat-ul Isha {The night prayer}.

Dia cepat-cepat berwudhu' {menyucikan wajah, tangan, kepala, telinga, dan kaki} dan kemudian, dia melakukan solat Maghrib {solat senja}.
He quickly made Wudhu {purification washing of the face, hands, head, ears, and feet} and then, performed Solat-ul Maghrib {The dusk prayer}.

Sementara bertasbih {memuji ALLAH}, dia teringat neneknya dan merasa malu dengan cara dia bersolat.
While making Tasbih {praising of ALLAH}, he again remembered his grandmother and was embarrassed by how he had prayed.

Neneknya bersolat dengan tenang dan aman.
His grandmother prayed with such tranquillity and peace.

Dia mula berdoa dan pergi ke bawah untuk bersujud dan tetap seperti itu untuk sementara waktu.
He began making Dua{suplications} and went down to make Sajdah{prostration} and stayed like that for a while.

Dia telah bekerja sepanjang hari dan penat, begitu penat.
He had been at work all day and was tired, so tired.

Dia terbangun tiba-tiba dengan suara hingar dan berteriak.
He awoke abruptly to the sound of noise and shouting.

Dia berpeluh sangat.
He was sweating profusely.

Dia melihat sekeliling.
He looked around.

Tempat tersebut sangat ramai.
It was very crowded.

Dia melihat setiap arah itu penuh dengan orang-orang.
Every direction he looked in was filled with people.

Beberapa orang berdiri mengkaku sambil memandang sekeliling, ada yang berlari kiri dan kanan dan beberapa berada di lutut mereka dengan kepala mereka di tangan mereka hanya menunggu.
Some stood frozen looking around, some were running left and right and some were on their knees with their heads in their hands just waiting.

Dia merasakan ketakutan dan kebimbangan memenuhi dia setelah dia menyedari di mana dia berada.
Pure fear and apprehension filled him as he realized where he was.

Hatinya seakan-akan ingin meletup.
His heart was about to burst.

Itu adalah hari kiamat.
It was the Day of Judgment.

Ketika dia masih hidup, dia mendengar banyak hal tentang soalan pada hari kiamat, tapi itu semua sudah lama berlalu..
When he was alive, he had heard many things about the questioning on the Day of Judgment, but that seemed so long ago..

Mungkinkah ini sesuatu yang dibuat-buat oleh fikirannya?
Could this be something his mind made up?

Tidak, penantian dan ketakutan itu begitu besar sehingga dia tidak mampu membayangkan ini.
No, the wait and the fear were so great that he could not have imagined this.

Soal siasat itu masih berlangsung.
The interrogation was still going on.

Dia mula bergerak panik dari Seorang demi seorang untuk menanyakan apakah namanya sudah dipanggil.
He began moving frantically from people to people to ask if his name had been called.

Tidak ada yang mampu menjawab.
No one could answer him.

Tiba-tiba namanya dipanggil dan penyelesaian kerumunan menjadi dua dan membuat jalan untuknya.
All of a sudden his name was called and the crowd split into two and made a passageway for him.

Dua malaikat meraih lengannya dan menuntunnya ke depan.
Two angels grabbed his arms and led him forward.

Dia berjalan dengan ketidaktahuan mata melalui kerumunan.
He walked with unknowing eyes through the crowd.

Para malaikat membawanya ke tengah dan meninggalkan dia di sana.
The angels brought him to the centre and left him there.

Kepalanya membongkok dan seluruh hidupnya sedang melintas di depan matanya seperti sebuah filem.
His head was bent down and his whole life was passing in front of his eyes like a movie.

Dia membuka mata, tapi hanya melihat dunia lain.
He opened his eyes but saw only another world.

Orang-orang yang lain saling membantu.
The people were all helping others.

Dia melihat ayahnya lari dari satu kuliah ke yang lain, menghabiskan kekayaannya di jalan Islam.
He saw his father running from one lecture to the other, spending his wealth in the way of Islam.

Ibunya mengundang tetamu ke rumah mereka dan satu meja sedang ditetapkan sementara yang lain sedang dibersihkan.
His mother invited guests to their house and one table was being set while the other was being cleared.

Dia memohon kesnya,
He pleaded his case,

"Aku juga selalu di jalan ini ..
'I too was always on this path..

Aku membantu orang lain.
I helped others.

Aku menyebarkan kalimah Allah.
I spread the words of Allah.

Aku melakukan solat.
I performed my Solah{prayers} .

Aku berpuasa di bulan Ramadhan.
I fasted in the month of Ramadhan.

Segala suruhan ALLAH, aku laksanakan.
Whatever ALLAH ordered us to do, I did.

Segala larangan DIA, aku tinggalkan. "
Whatever HE ordered us not to do, I did not.'

Dia mula menangis dan berfikir tentang berapa banyak dia mencintai Allah.
He began to cry and think about how much he loved ALLAH.

Dia tahu bahawa apa pun yang telah dia lakukan dalam hidup akan kurang daripada apa yang ALLAH layak dan satu-satu pelindungnya adalah ALLAH ... Tidak pernah dia berpeluh sebegini dan seluruh tubuhnya menggeletar.
He knew that whatever he had done in life would be less than what ALLAH deserved and his only protector was ALLAH... He was sweating like never before and was shaking all over.

Matanya tetap pada skala, menunggu keputusan akhir.
His eyes were fixed on the scale, waiting for the final decision.

Akhirnya, keputusan itu dibuat.
At last, the decision was made.

Dua malaikat dengan lembaran kertas di tangan mereka, berpaling kepada orang ramai.
The two angels with sheets of paper in their hands, turned to the crowd.

Kaki terasa seperti mereka akan jatuh.
His legs felt like they were going to collapse.

Dia menutup matanya apabila mereka mula untuk membaca nama-nama dari orang-orang yang masuk neraka {Api neraka terburuk}.
He closed his eyes as they began to read the names of those people who were to enter Jahannam{the worst Hell Fire}.

Namanya disebut terlebih dahulu.
His name was read first.

Dia jatuh berlutut dan berteriak bahawa ini tidak mungkin,
He fell on his knees and yelled that this couldn't be,

"Bagaimana mungkin aku pergi ke neraka {Api neraka terburuk}?
'How could I go to Jahannam{the worst Hell Fire}?

Aku melayani orang lain sepanjang hidup saya,
I served others all my life,

Aku menyebar kalimah ALLAH kepada orang lain."
I spread the words of ALLAH to others'.

Matanya menjadi kabur dan dia gementar dengan keringat.
His eyes had become blurry and he was shaking with sweat.

Kedua-dua malaikat membawanya dengan memegang lengannya.
The two angels took him by the arms.

Ketika kakinya diseret, mereka pergi melalui kerumunan dan maju ke arah api berkobar dari neraka {Api neraka terburuk}.
As his feet dragged, they went through the crowd and advanced toward the blazing flames of Jahannam{the worst Hell Fire}.

Dia berteriak dan bertanya-tanya apakah ada orang yang akan membantunya.
He was yelling and wondered if there was any person who was going to help him.

Dia berteriak menyebut semua perbuatan baik yang telah dia lakukan, bagaimana ia membantu ayahnya, puasanya, solatnya, Al-Quran yang dia baca, dia bertanya apakah tidak ada dari mereka yang akan membantunya.
He was yelling of all the good deeds he had done, how he had helped his father, his fasts, prayers, the Noble Qur'an that he read, he was asking if none of them would help him.

Para malaikat neraka Jahannam terus menyeretnya.
The Jahannam angels continued to drag him.

Mereka semakin hampir ke neraka.
They had gotten closer to the Hellfire.

Dia menoleh ke belakang dan ini permohonan terakhirnya.
He looked back and these were his last pleas.

Bukankah Rasulullah [SAW] {Pesuruh ALLAH Muhammad Rasulullah saw} berkata;
Had not Rasulullah [S.A.W.] {Messanger of ALLAH Muhammad Peace be upon him} said;

"Betapa bersihnya seseorang itu yang mandi di sungai lima kali sehari, demikian juga solat dilakukan lima kali membersihkan seseorang dari dosa-dosa mereka?"
'How clean would a person be who bathes in a river five times a day, so too does the Solah performed five times cleanse someone of their sins'?

Dia mulai berteriak,
He began yelling,

"Solatku? Solatku? Solatku?."
'My prayers? My prayers? My prayers.?'

Kedua-dua malaikat tidak berhenti, dan mereka pergi ke tepi jurang neraka {Api neraka Terburuk}.
The two angels did not stop, and they came to the edge of the abyss of Jahannam{The Worst Hell Fire}.

Bahang api neraka yang membakar wajahnya.
The flames of the Fire were burning his face.

Dia menoleh ke belakang buat kali terakhir, tapi matanya sudah hilang harapan dan tiada apa lagi yang tinggal untuknya.
He looked back one last time, but his eyes were dry of hope and he had nothing left in him.

Salah satu malaikat mendorong dia masuk
One of the angels pushed him in.

Dia mendapati dirinya di udara dan jatuh ke dalam api.
He found himself in the air and falling towards the Flames.

Dia baru saja jatuh lima atau enam kaki ketika satu tangan memegang lengannya dan menariknya kembali.
He had just fallen five or six feet when a hand grabbed him by the arm and pulled him back.

Dia mengangkat kepalanya dan melihat seorang lelaki tua dengan janggut putih yang panjang.
He lifted his head and saw an old man with a long white beard.

Dia menyeka beberapa debu dari dirinya dan bertanya,
He wiped some dust off himself and asked him,

"Siapa kamu?"
'Who are you?'

Orang tua itu menjawab,
The old man replied,

"Aku solat kamu."
'I am your prayers'.

"Kenapa kau begitu lambat! Aku hampir di neraka!
'Why are you so late! I was almost in the Fire!

Kamu menyelamatkan aku pada saat-saat akhir sebelum aku jatuh dalam."
You rescued me at the last minute before I fell in'.

Orang tua itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya,
The old man smiled and shook his head,

"Kamu selalu melakukan saya pada minit terakhir, adakah anda lupa?"
'You always performed me at the last minute, did you forget?'

Saat itu, dia berkelip dan mengangkat kepalanya dari sujudnya.
At that instant, he blinked and lifted his head from Sajdah{prostation} .

Dia berpeluh.
He was in a sweat.

Dia mendengar suara yang datang dari luar.
He listened to the voices coming from outside.

Dia mendengar Azan {panggilan untuk solat} untuk solat Isyak {solat malam}.
He heard the Adhan{call for prayer} for Solat-ul Isha{the night prayer}.

Dia segera bangkit dan pergi berWudhu' {penyucian mencuci muka, tangan, kepala, telinga, dan kaki}.
He got up quickly and went to perform Wudhu{purification washing of the face, hands, head, ears, and feet}.

Pass this on to your friends and family...

Maybe, you can help someone open their eyes.

And who knows?

Maybe, this is a good deed that can help you during the day of judgement.

INSHA-ALLAH

by: G-dah


Semoga beroleh manfaat^^
Like if you like, do comment too~

4 Comments
Comments

4 responses:

  1. salam
    org nk bacer tp bahasa owg putih lah pulak nnti kalu owg rajin owg bacer yer.

    ReplyDelete
  2. salam dah bacer bagus2 timer ksih yer:)

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
 
Copyright © 2008-2017 Aisyah Ameelah ^_^: Solat
Design by a.a.ghariib